Tuesday, August 5, 2014

The Return..


Jiah! that sounds more like the title of a horror movie... lol

However, there's nothing horrific about it... it's actually silly. So after a Looooooooooooong Pause or hibernating phase of updating this blog.... here I am... TA-DA!!

The reasons are many but the most prominent one is that I was doing my MA degree and I created a new blog for it... you can find it here

However, due to brain limitation and poor password management, I lost the password to this blog. Which prompt me to continue writing on the other blog.

Now that I finished my MA and return to Ambon... Oh I am in Ambon at the moment....I magically recover the password to THIS blog and lost the password to the OTHER blog... lol... I know! I Know!

Either way, I am back!

Monday, April 2, 2012

Short note



Just taking this quick moment to say that I love being a Mum.
It can be very frustrating, exhausting and monotonous especially in my case but all is rewarding. For every tired bones, there are smiles from Tania. For every minute I am about to burst out and yell in exasperation, There she is stood with innocent smile and lovingly if not trusting calling me "Mama Annie". For every seconds that it feels very monotonous, she performs a new things she learned, a new word, a new movements etc.

Life is just beautiful and unpredictable.

Monday, March 19, 2012

Senyum Manis itu....

Pagi-Pagi iseng lihat2 foto yang di posting adik2 di Facebook. Ternyata, Sudah Ada perubahan persepsi tentang Bagaimana cara tersenyum. Senyum manis itu bukan lagi  tarikan Dua sisi bibir ke atas, atau pun sumringah yang kelihatan deret gigi. agar wajah terlihat Bahagia.

Berdasarkan rangkaian foto-foto yang Saya lihat Pagi ini maka, senyum manis yang menarik itu adalah....

1. Menggembung-gembungkan pipi... Dengan bibir yang mencurut... Selintas jadi Mirip ikan kembung or puffer fish ... Bayangkan Ny. Puff... Guru mengemudinya Spongebob Squarepants

2. Penampakan ikan kembung ini masih di kombinasikan lagi dengan 2 kening yang terangkat ke atas seolah sedang kaget, terperangah atau sedang me-WOW kan sesuatu... Dengan Dagu sedikit mendongak atau di donyongkan ke bawah Dan bahu yang di majukan kedepan seperti foto model lagi pose

3. Kalau bukan senyum ala ikan kembung atau puffer fish... Maka Gaya senyum terbaru adalah mengemut bibir kebelakang... Hmmm atau gimana ya cara mendeskripsikannya.... Pokoknya berusaha agar Lesung pipi kelihatan. 

4. Kemudian Selain ekspresi wajah tersebut Akan di tambah dengan pose-pose Lainnya seperti mengucek rambut, atau setidaknya Tanganpun harus di rambut, disisi kepala de el el seperti sedang Sakit kepala, pusing atau lagi bĂȘte. Menggigit jari. Meletakan Tangan Di depan mulut seperti teperangah. And so on

Mengapa anak2 sekarang mau Saja menjadi Ny. Puff Saya tidak tahu. Mungkin itu definisi cute saat ini. Merujuk kepada maraknya trend K-Pop (mungkin)

Baiklah... Saya tidak menentang atau melarang ekspresi diri generasi yang Lebih muda Dari Saya. Toh dengan kemajuan teknologi dimana Semua orang Sudah bisa memiliki kamera Dan kemudian men-share-nya dengan jaringan pertemanan, Baik di dunia Nyata atau pun dunia maya, kita Semua merasa ketertarikan Dan kebutuhan untuk mengkespresikan diri kita. 

Hehehehe....Ternyata senyum manis pun menderita sebuah perubahan persepsi.
Kalau melihat foto2 Jaman Oma opa dulu... wajah mereka kadang Tanpa senyum, terlihat dingin Dan kadang tidak menatap kamera. 

Foto2 jaman mama Dan papa, terlihat Lebih Berani Dan frontal terhadap bidikan kamera. Mereka tersenyum Dan menatap kamera. Mari kita sepakat menyebut senyum ini sebagai senyum normal... (ingat normal itu relatif ya)

Foto2 Saya sendiri masih dengan pose senyum normal namun pada masa Saya pun senyum itu Sudah sedikit menjalani pergeseran. Bukan hanya senyum biasa, namun juga di tambah dengan kepala yang sedikit dimiringkan ke kiri Dan ke kanan secara asymmetries atau pun simetris. Kadang2 Saya Mengangkat jari telunjuk Dan jari tengah membentuk peace sign... Atau kadang Tanda peace ini di letakan secara diagonal di pipi... Merujuk ke cara pose teman2 Jepang. 

Dan sampai lah kita ke adik2ku tercinta yang mari secara comical Saya sebut generasi Mrs. Puff and Model-wanna-be. 

Sedihnya, Saya tidak bisa menentukan satu pun foto tersenyum yang tulus, yang tidak dibuat-buat walau banyak sekali foto2 cantik, ekspresif, cute de el el de es be ge... Mungkin mereka Semua sedang berlatih jadi model atau mengkespresikan Jiwa model yang Ada Dalam mereka. 

Hmmm... Kalau standar senyum ini di pakai Dalam penilaian Putri Indonesia atau Miss Indonesia apakah termasuk Dalam kategori 3 B (Brain Beauty Behaviour). Saya jadi ingat 2 Gadis manis yang Saya lihat di salon minggu lalu. Mereka cantik dengan polesan make-up, dandanan and tata rambut ala anak muda (baca K-Pop style). Mereka mengantar temennya yang Akan memotong poninya. Singkat kata 2 Gaddis manis K-Pop wanna-be ini duduk di Kursi tunggu yang letaknya tepat bersebelahan dengan Saya. Begitu duduk Dan kelihatan Kaca, salah satu Dari mereka mengeluarkan handphone kamera Dan mereka berdua pun sibuk menggembung2kan wajah Dan memotret berulang2 pose yang Saya sebut kan Diatas. Sambil setiap Kali berteriak 'awww kita cantik... Cute bangets!" kemudian salah satu Dari mereka tersenyum yang bisa Saya bilang senyum normal... Teman yang satu ya lagi pun bilang " yang ini dihapus Saja. Kamu senyum ya Jelek disini". O lalala!!!!

In the end, seperti yang Saya bilang Diatas... Saya tidak menentang Dan melarang... Tidak salah kan berekspresi.. Tapi jangan kehilangan jari dirimu yang sebenarnya hanya agar bisa disebutin cute, cantik Dan mengikuti trend.

You are beautiful in brain and Behaviour. Tinggal laku Dan bobot bicaramu (berpendidikan) yang Akan menjadi cerminan seberapa cantik dirimu. 

Berfoto ala K-Pop, CB, 7 Icons etc... Ayooooo... Saya juga suka kadang2 memakai pose2 ini... Buat lucu-lucuan Aja....

Friday, January 13, 2012

1 Week in Padang

Tomorow afternoon will be exactly 1 week of Tania and I joining Simon in Padang.
So far it has been an enjoyable adventure. I got several messages asking me whether our move will be 'permanent' (that is until Simon's contract is done) or just temporary, a month or two. At the moment I will say, I don't know. We'll play it by ears. Tania absolutely enjoy her time with her daddy and that is irreplaceable and too precious.

Padang adventure week 1 has its challenges and of course lots of joy.
We live in Simon's rented room 3 minutes (just guessing) walk from the office.
There are so many advantages to this. Tania got quality time with Daddy, Simon got food other than Makanan Padang and we get to safe up a lot of money. Simon comes home every lunch time and dinner. Tania gets to see her dad, read book and play iPad with him. We save up on food expenses because as Simon said he can spent up to 50,000 IDR for 1 day food just for himself. Now that I am cooking, 50,000 IDR stretches for 2 or 3 days for the three of us. Simon gets to eat vegetables cooked other than swimming in coconut milk, curries etc.

Now this very big advantages present a challenge for me, especially on the cooking front.
You see... It's a rented room so we have no kitchen. We also don't have/haven't bought a stove. So as I mentioned in my previous note, I am utilizing our rice cooker to cook all of our food. HAH!! Trust me it works BEAUTIFULLY!!! Of course it takes extra work, patience and creativity but oh yeah it works. (got couple of notes from friends who said they've tried it too)

Simon already suggest me to start posting my cooking with rice cooker recipe on my cooking blog (which I intended to do). Please keep watch on it. So I've cooked full meal for us of rice, Vegetables and proteins dish, porridge for Tania and I'll start on desert this week.

The rice cooker cooking took me back at our refugee camp. I still remember very vividly the time we fled our village during the Sectarian Conflict in 2000. We fled to my mother's sister's place who live at the Navy Base in Halong. There was no gasoline for our stove and our wood supply had ran out (we live in a navy complex housing and no where near the woods). Thus my mother took the liberty to use our rice cooker to cook almost all the food we have. So when Simon Andy I still thinking of buying a stove and need to set schedule to clear out some space to cook, I told him..,. I can cook Keith rice cooker in the mean time.
He told me later that he was quite amazed that I can produce full meal from it. Nah! It's no rocket science. Nor that I am overly creative etc... Experience and my Mom taught me not to give up on situation. Thank you Mama!

Monday, January 9, 2012

Notes on Padang Arrival Day and Day 1

- Short Note on Arrival in Padang: Arrived at about 3 PM. The weather was pretty bad and we had a bumpy ride on our airplane. We were welcomed by drizzle or rain and a slightly bigger one as we headed in a taxi to Simon's rented room, which will be our 'home' for the next ..... Time. I got Tania to sleep and then start unpacking and tidied thing up. Simon went to the market and bought the essentials... Electric Fan, Rice Cooker, water dispenser, plates, glasses and cutleries. We had a good nap. Our dinner was rice and food we packed from Ambon; sambal goreng Tempe and Ayam ungkep goreng, with an addition of pop mie to add a bit of soupy thing for our rice. note on the rice in Padang ... Not very nice. ---

Padang, Day 1
It was Sunday and it Began with no running water. 
It didn't dampen the spirit. What's a day without bath anyway? Hehehe.... Surely the three of us can managed that. 
We had the same breakfast as our dinner (meaning no extra spending for food)
Today is spent to shopping for some other essential and getting me to get used to the traffic (amazingly crazy people driving) and the route to the market and shops. It helps me to see the areas and calculate time and need whenever me and Tania go out for our daily food shopping. 
lunch at shopping center. Back to the room and nap.
Late afternoon was for me to get creative and utilize the rice cooker as our alternative cooking device (since we haven't bought the kompor yet)- warm the rice, cook Tania's porridge, heat the soup for our dinner. DONE! Lovely day 1.

Sunday, December 18, 2011

The Water Girl

I remembered sitting in a Women Leadership class and our professor asked us to write a description of who we are. I wrote this following....


The water girl
Flows with the flows
Often bumps on hard rocks
But always manage to get through
Seeped through soil and hard stones
Though it takes time but the water will seep through
It is just a matter of time and patience
Colliding mingle mixing and always fluid with surrounding
Can be still as the lake
Can bubble with glee as the stream meet on the mouth of the sea.
Can sparkle and sprinkle as the raindrops lured it
Can rage as the stormed sea and calmed on the next wind breeze
Refreshed, soothed, cleansed
Deep and reflective
Reaching out and embrace
Water, element of life, you cannot live without.

Monday, December 5, 2011

I am now a ………… Momma



I was chatting with a friend last night and he asked me whether motherhood is difficult. The question took me by surprised for 2 reason; one, his question was a bit out of the content that we were talking about and second, I don’t know how to answer. Motherhood has its ups and downs but always the most beautiful role on earth. At the moment, my 1,2 y/o baby is beginning to walk and exploring so more work, time and attention are needed.

I asked him why he asked me that. He said I didn’t write anymore. He is looking forward for my next blog entry. Awww… how nice… It feels good when you know something you did is enjoyed by others.

I told him that of course Motherhood has its constraints. As a mother, I have different perspective of life, my priorities changed and husband, my baby and family life comes first. At the moment, better-half is working in another province so Tania got all my attention. Mind you, taking care of baby/toddler is a round the clock work. I admire my mother and generations before them.

I told my friend that despite the constraints, having a baby enable me to develop new skills.
I am now a …………
  1. One-Hand-Momma: I am now skilled to work with one hand (left hand) while balancing a baby on my hip.
  2. Multi-tasking Momma: I can talk on the phone with my husband while feeding Tania and simultaneously talking to her and Simon.
  3. Creative-Momma: I made up silly songs in minutes or tell an imaginative story about bird poo in seconds.
  4. Artistic-gymnastic-Momma: I sing, dance, pranced, jumped, run, roll, throw, catch and what ever that is needed to play, entertained and learn new skill with her
  5. Talking-Polly-Momma: I talk about anything and everything to Tania. Repeating one word like a hundred times (or more) to help her pick up the language.
  6. Chef-Momma: Constantly searching and researching for food and recipe that she will like and cook it from scratch. Tania is lactose intolerance. So we give her only home cooked food.

So I do write but not as much as I used to and as I wanted to. Most of the writing I do now were not publicized (yet). So I thank him for reminding me of my passion. Sometimes, we also need a bit of that kick to get us starting again. At the moment, I have a lot on my plate and I need to be wise to put everything in its position.

So here's an update on my blog for all my friends who wonder what on earth happening to me in Motherhood land. I tell you... it's a serious(ly) fun circus and I'm the Juggler!

Now I have to go, need to cook Tania's food before she wakes up.... have a nice day everyone

Friday, June 3, 2011

Repost from Friendster Blog - Series of Thoughts on the subject of LOVE (in Indonesian Language)


Originally posted on March 23, 2007 in My old Friendster blog

Cinta …
Satu-satunya kata yang paling sakti di dunia (dan akhirat).
Satu kata yang mampu menelurkan ribuan varian perwujudan.
Puisi … Lagu … Cerpen … Drama … Theater …
Lukisan … Novel …Simbol … Program TV…
Dan lain sebagainya yang masih dapat dirunut oleh kamu dan aku
Dan mungkin masih akan terus berkembang
Pada saat cucu dan cicit kita bertumbuh dan mengenal cinta itu …
Cinta ….
Pun memiliki ribuan objek dan sasaran …
Cinta kepada Tuhan … Cinta pada orang tua …
Cinta pada adik/kakak … cinta pada sepupu, om, tante, keluarga besar …
Cinta pada kekasih hati … Cinta kepada sahabat …
Cinta pada pekerjaan dan pengabdian … Cinta pada mahakarya …
Cinta kepada Negara …. Cinta kepada Almamater …
AND the list go on.
Cinta …
Punya banyak pemaknaan, pengorbanan dan penafsiran
Cinta buta … yang siap sedia membenturkan diri pada dinding-dinding pemisah…
Walau sesungguhnya Cinta itu tidak Pernah Buta…
Hanya mereka yang bercinta memilih untuk menutup mata…
Ada cinta terlarang …
yang perlu meliuk realita untuk dapat melegalkan sebuah hubungan
Yang kemudian diatas namakan cinta …
Cinta Sejati … betapa banyaknya orang yang mendengungkan pasangan kata ini
Bahkan anak SMP dan SMA yang baru berpacaran selama 2 hari
Sudah bisa menyebut pujaan hatinya sebagai Cinta Sejatinya …
Padahal sejatinya cinta itu belum tentu mereka pahami
Cinta tanpa pamrih (baca tulus) … Memang hanya cinta Tuhan pada manusia
Namun di dunia ..... mungkin hanyalah cinta orang tua kepada anak.
Seberapa bejatnya anak … orang tua tetap tidak akan mampu
Meninggalkan buah cinta dan darah dagingnya menderita dan disakiti.
Aku katakan mungkin karena ada juga
Orang tua yang memandang anak sebagai investasinya dimasa tua…
Agar ada yang merawat mereka pada saat mereka sudah tua, sakit-sakitan dan pikun
Tentu saja adalah kewajiban sang anak untuk kembali merawat orang tuanya
Tapi beberapa orang tua begitu terobsesi untuk hal balas budi ini sehingga yang terjadi
Bukanlah ketulusan sang anak dalam merawat melainkan membayar hutang semata
Dimensi cinta menjadi sangat universal…
Tiap generasi memiliki harta karun cinta-nya masing-masing
Bangsa-bangsa dari keempat penjuru mata anginpun
Dapat berpadu serasi pada cawan cinta
Cintalah yang membuat ebony dan ivory sit harmony
Cintalah yang membawa Melati dan Arabica duduk bersama (bukan hanya wafer tango..)
Cinta dapat bermanifestasi seturut kehendak yang mencinta
Einstein pun benar adanya … karena cinta pun relative
Cinta rasanya adalah pergolakan politik yang terus menerus
Sebuah proses merger dan bukan sebuah take over
Sebuah petualangan, pergolakan, politik yang sangat samar batasan dan indikatornya
Menakutkan namun menggairahkan …
Mengerikan namun mampu membuat kita mengecap langit ketujuh
Sebuah proses take and give yang selalu tidak pernah seimbang
Bila diukur pada neraca keadilan.
Salah satu dari kita tetaplah memberi lebih banyak disatu sisi
Dan disisi lain belahan jiwa kita itu yang akan memberi lebih dari pada kita
Semakin sering kita menghitung
seberapa banyak yang kita beri dan yang kita terima
Cinta akan semakin miskin dan bukannya semakin kaya
Gersang .... dan hanya seperti lintah darat
sibuk menghitung pembengkakan bunga pinjamannya
Kita tidak pernah bisa mengatakan secara jelas batasan adil dan tidaknya
Hanya yang bercinta saja yang mampu
Meraba batasan-batasan semu
Yang terus menerus bergeser itu….
Ada kalanya demi cinta dan mahligai cinta itu
Setangkup mimpi yang kita genggam harus tercampakan
Demi mewujudkan idealisme pengorbanan cinta
Tapi rasanya tak perlu demikian adanya
Cinta justru berarti suatu penyatuan kekuatan
untuk dapat lebih mampu mengejar asa, cita dan cinta itu
Sedih rasanya kalau demi sebuah ikatan cinta
Ada mimpi dan harapan yang harus dilipat rapih dan disimpan disudut hati
Atau yang teronggok di persimpangan jalan kesana
Tidak adil rasanya dan … sungguh bukan cinta namanya
Kalau hari ini jemariku lincah berlarian diatas tuts keyboard
Dan kalau hari ini kamu membaca buah cinta dari pikirku
Yah … juga karena aku dan kamu sedang berusaha memahami cinta kita
Varian apakah cinta kita?
Toh bukan hanya virus computer yang bisa bermetamorfosa
dan bertransformasi menjadi berbagai varian
Di zaman computer ini … patut jugalah virus cinta ini …
menginfeksi lembaran weblog-ku ini
Cintaku … masih … sedang … dan akan terus bertransformasi
Membuatku terus bermetamorfosa
Menjadi lebih baik atau lebih buruk
Itu tergantung seberapa sejati cintaku itu
Aku suka sekali untuk membantah slogan cinta kebanyakan
Bahwa … Cinta itu Buta ….
Buatku …
Cinta itu punya mata yang lebih tulus
Ia melihat dengan segenap panca indra yang dianugrahkan Tuhan
Cinta itu Pilihan
Cinta hanya memilih untuk menutup mata atas kekurangan
Mata cinta hanya memilih untuk mengabaikan
Mata cinta hanya memilih untuk memalingkan wajah
Atas hal-hal kecil mengganggu seperti kerikil dalam sepatu
Dan memutuskan untuk membuka sepatu dan mengeluarkan kerikil itu
Atau … terus saja berjalan dan menikmatinya sebagai acupressure
Toh … aku yang memilih sepatu itu
Aku yang memilih melewati jalan itu
Aku yang menorehkan jejak dengan kesakitan dalam sepatuku
Toh … waktu kupilih …. sepatu itu yang terbaik
Untuk menemaniku menapaki hariku
Cinta … Sepatu … tidak connect memang
Jangan protes aku Karena tulisan tak berujung ini
Toh kamu membacanya juga …
Salahkan saja pada cinta …
Tulisan ini lahir karena kecintaanku untuk membiarkan…
Kata-kata berseliweran bebas dalam imaginasiku
Dan kemerdekaan bagi jemariku untuk menari sepuasnya di laptop pinjaman ini
Mengisi waktu yang hampa menuju jam 10 barat dan jam 12 timur
Antara The Last King of Scotland dan kebengongan yang berjuang menaklukan kantuk
Hanya cinta yang memahami …
Untuk cinta …
Hanya untuk dia

Tuesday, April 19, 2011

A Song of The Moment

I am singing this song of Nikita - Pilihan Terbaikku. http://www.youtube.com/watch?v=L1mPGWTKub8
I should thank this girl's sweet voice and the blessed song writer for this wonderful blessed song.
Getting nearer to Easter and I am meditating on how life is and how God's been working wonderfully in big or small unnoticeable way.

I'm putting the lyrics below and will translate it so my fellow friends of non-Bahasa Indonesia speaker will be blessed as well.

Pilihan Terbaikku (My Best Choice)
by Nikita

Bila Ku Renungkan               (When I Think about)
Betapa Beruntungnya Diriku  (How Lucky I am)
Ku Dapat MengenalMu         (to know YOU)
Dan Merasakan kasihMu       (and to feel YOUR love)
Bila Ku Bayangkan                (When I imagined)
Mengapa Kau Menyelamatkanku (Why YOU saved me)
Ku Bersyukur Selalu              (I am always grateful)
Kau Ada Dalam Hidupku      (YOU are in my life)
(*)
Walau Saat Ini               (Though at the moment)
Dunia Tak Mengerti       (The world cannot understand)
Mengapa Hatiku MengasihiMu (Why my heart loves YOU)
Suatu Saat Pasti Kan Terbukti  (One day it will be proven)
Kau Pilihan Terbaikku    (YOU are my best choice)

Thursday, March 31, 2011

3 Quick Notes

  1. Two days ago was the first time in 6 months that Simon and I went to a Family Baptism Celebration for about 1 hour without Tania. Those with baby will understand how momentous this is. Of course we returned and get the report that she cried for a bit but they are able to distracted her. Hallelujah for Aunties and Grandma! 
  2. Today, I went shopping for clothes. Another momentous occasion. I have been dreading to go shopping since my postpartum body decided to grow into voluptuous shape ^_^... but family wedding day is approaching fast and I had to be prepare. Nevertheless, God is good. Despite constant teasing from Simon, which I now welcome aboard and enjoy, We manage to find a good outfit for me. YAY!!!All round applause please...
  3. I got my almost waist length hair cut to above shoulder cut. My hairdresser, her assistant and several other women in the room gasp and wince when she cut my hair. She said "Don't you feel sad and depressed cutting your long hair?"... I smiled at her through the mirror and said... "Goodness, NO! A very active baby with long hair? I had enough for 6 month now. It'll grow back. Now... Make me 'human' again!" - Anyway, I'm lovin my new hair and I feel 'alive'
Don't have the picture of my newly cut hair yet but you can expect it coming... ^_^....